A. Latar Belakang
Kata orang
manusia tanpa harapan adalah manusia yang mati sebelum waktunya. Mungkin benar
menurut kami, karena harapan adalah sesuatu yang hendak kita raih dan
terpampang dimuka. Hampir sama dengan visi walau dalam spektrum sederhana.
hidup tanpa harapan adalah hidup tanpa visi dan tujuan atau perumpamaan yang
biasa kita dengar hidup segan mati pun tidak mau. Maka bila manusia yang hidup
tanpa harapan pada hakekatnya dia sudah mati.
Harapan
bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi juga berasal dari usaha.
Harapan membuat kita berfikir untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk
meraih sesuatu yang lebih baik. Seolah kita punya kekuatan yang lebih untuk
siap menghadapi resiko, tidak hanya rasa optimis jg yang kita perlukan untuk
bekal kita disaat kita tidak dapat meraih sesuatu yang harapkan, kita juga
harus berdoa dan mempunyai kepercayaan, terutama percaya diri sendiri agar
dapat meningkatkan usaha kita untuk berusaha meraih harapan. Oleh karena itu
dalam makalah ini kita dapat mengetahui lebih dalam tentang manusia dan
harapan.
B. Pembatasan Masalah
Agar tidak terjadi kesalah pahaman pembahasan
masalah, maka kami membatasi dan menetapkan objek, sebagai berikut : pengertian
harapan, apa sebab manusia mempunyai harapan, pengertian doa, kepercayaan,
kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, kami merangkum beberapa rumusan
masalah yang diangkat antara lain :
I.
Pengertian harapan.
2. Apa
sebab manusia mempunyai harapan.
3.
Pengertian doa
4.
Kepercayaan
5.
Kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya.
KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga kita dapat menyusun
makalah ini yang membahas tentang
Manusia dan Harapan.
Dalam
penyusunan makalah ini, kita banyak mendapatkan tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa dapat teratasi.
oleh karena itu, kita mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kita
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kita
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
1. Pengertian harapan
Harapan
berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga
harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan
menyangkut masa depan kita. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu
mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan,
biasanya berupa pesan kepada ahli warisnya.
Harapan
tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan
masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang
yang mempunyai harapan itu sendiri.
Harapan
hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya Cita-cita itu adalah sesuatu
yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk.
Meskipun demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
1. Keduanya
menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2. Pada umumnya baik
cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih
meningkat. Contoh harapan sebagai berikut :
- Rere seorang mahasiswa psikologi Gunadarma. ia rajin belajar
dan masuk kelas dengan harapan didalam ujian semester mendapatkan angka yang
Baik dan memuaskan . Amin
Seorang
yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi
tertawaan orang banyak seperti pribahasa yang mengatakan “Si pungguk merindukan
bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan
berkehandak.
2. Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?
Menurut
kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung
disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau
sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi
hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang
baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal:
1. Dorongan
Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang
sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau
harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia. Dalam diri manusia
masing-masing sudah terbentuk sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup
bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lainnya.
2. Dorongan
Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan
jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama
dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat
terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya. Karena itu manusia
disebuy sebagai mahluk sosial karena,
manusia tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Menurut
Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu
adalah :
a. Kelangsungan hidup atau survival
b. Keamaanan atau safety
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving
and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan
adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai
harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Kesimpulannya mengapa manusia harus mempunyai harapan karena selama
manusia itu ingin terus hidup harus mempunyai harapan, karena tanpa harapan
manusia tidak dapat hidup seperti selayaknya manusia. Dan manusia yang tidak
mempunyai harapan berarti ia pada hakekatnya sudah mati.
3. Pengertian doa
Menurut
bahasa do’a berasal dari kata “da’a” artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara’ do’a berarti “Memohon
sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang
memudharatkan’’.
DOA adalah sebuah tempat untuk meminta, bersyukur,
berkomunikasi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam berdoa kita memiliki hak
istimewa untuk berbicara, memohon, kepada yang Mahakuasa. Hendaknya doa di
pelajari dengan baik dan di terapkan dalam sisi kehidupan. Dengan melalui doa
berkat-Nya bisa mengalir pada kita, dan kita dapat memenangkan segala masalah
yang sedang kita hadapi.
4. Kepercayaan
Kepercayaan
berasal dari kata percaya, artinya
mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang
berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Kebenaran
pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu
dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan
artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
5. Kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
Kepercayaan pada diri
sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya
mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
Kepercayaan kepada
orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai
atau terhadap kebenaran orang lain.
Kepercayaan kepada
pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan
kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau kita sebagai warga negara
mempercayai pemerintah / negara.
Kepercayaan kepada
Tuhan, merupakan hal yang sangat penting percaya kepada Tuhan. Dikarenakan
keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh
Tuhannya.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk
meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi
kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
·
Meningkatkan ketakwaan kita dengan meningkatkan ibadah.
·
Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
·
Meningkatkan cinta pada sesama manusia dengan
jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
·
Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang
berlebihan.
·
Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki,
fitnah dan sebagainya
KESIMPULAN
Kami
menyimpulkan dari makalah yang kami buat tentang Manusia dan harapan adalah
sebagai berikut :
· Ketika
Manusia Hidup harus mempunyai harapan
· Harapan yang kita ciptakan harus sesuai dengan
kemampuan kita
· Harapan
tidak hanya bermodalkan ucapan tapi di sertakan usaha
· Usaha
membutuhkan suatu kepercayaan dan doa
Jadi agar
kita terus dapat menjalani hidup ini teruslah berharap di sertakan usaha untuk
melakukannya dengan kepercayaan diri, terlebih Kepercayaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, agar ketika tidak dapat meraih harapan tersebut kita tetap berusaha
menciptakan harapan dengan optimis bukan untuk menjadi pesimis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar