Kamis, 13 Februari 2014

Manusia dan Harapan

A. Latar Belakang
          Kata orang manusia tanpa harapan adalah manusia yang mati sebelum waktunya. Mungkin benar menurut kami, karena harapan adalah sesuatu yang hendak kita raih dan terpampang dimuka. Hampir sama dengan visi walau dalam spektrum sederhana. hidup tanpa harapan adalah hidup tanpa visi dan tujuan atau perumpamaan yang biasa kita dengar hidup segan mati pun tidak mau. Maka bila manusia yang hidup tanpa harapan pada hakekatnya dia sudah mati.
            Harapan bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi juga berasal dari usaha. Harapan membuat kita berfikir untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk meraih sesuatu yang lebih baik. Seolah kita punya kekuatan yang lebih untuk siap menghadapi resiko, tidak hanya rasa optimis jg yang kita perlukan untuk bekal kita disaat kita tidak dapat meraih sesuatu yang harapkan, kita juga harus berdoa dan mempunyai kepercayaan, terutama percaya diri sendiri agar dapat meningkatkan usaha kita untuk berusaha meraih harapan. Oleh karena itu dalam makalah ini kita dapat mengetahui lebih dalam tentang manusia dan harapan.
B. Pembatasan Masalah
          Agar tidak terjadi kesalah pahaman pembahasan masalah, maka kami membatasi dan menetapkan objek, sebagai berikut : pengertian harapan, apa sebab manusia mempunyai harapan, pengertian doa, kepercayaan, kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya.

C. Rumusan Masalah
            Berdasarkan pembatasan masalah diatas, kami merangkum beberapa rumusan masalah yang diangkat antara lain :
            I. Pengertian harapan.
            2. Apa sebab manusia mempunyai harapan.
            3. Pengertian doa
            4. Kepercayaan
            5. Kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya.
KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya  sehingga kita dapat menyusun makalah ini yang  membahas tentang Manusia dan Harapan.
            Dalam penyusunan makalah ini, kita banyak mendapatkan tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa dapat teratasi. oleh karena itu, kita mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
            Kita menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kita harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.


1. Pengertian harapan
            Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan kepada ahli warisnya.
            Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan itu sendiri.
            Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya Cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
 1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
 2. Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat. Contoh harapan sebagai berikut :
- Rere seorang mahasiswa psikologi Gunadarma. ia rajin belajar dan masuk kelas dengan harapan didalam ujian semester mendapatkan angka yang Baik dan memuaskan . Amin
            Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa yang mengatakan “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak.

2. Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?
            Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal:
1.      Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia. Dalam diri manusia masing-masing sudah terbentuk sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lainnya.
2.      Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya. Karena itu manusia disebuy sebagai mahluk sosial  karena, manusia tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
            Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan hidup atau survival
b. Keamaanan atau safety
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
            Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
            Kesimpulannya mengapa manusia harus mempunyai harapan karena selama manusia itu ingin terus hidup harus mempunyai harapan, karena tanpa harapan manusia tidak dapat hidup seperti selayaknya manusia. Dan manusia yang tidak mempunyai harapan berarti ia pada hakekatnya sudah mati.

3. Pengertian doa
          Menurut bahasa do’a berasal dari kata “da’a” artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara’ do’a berarti “Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan’’.

DOA adalah sebuah tempat untuk meminta, bersyukur, berkomunikasi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam berdoa kita memiliki hak istimewa untuk berbicara, memohon, kepada yang Mahakuasa. Hendaknya doa di pelajari dengan baik dan di terapkan dalam sisi kehidupan. Dengan melalui doa berkat-Nya bisa mengalir pada kita, dan kita dapat memenangkan segala masalah yang sedang kita hadapi.

4. Kepercayaan
          Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.


5. Kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya
            Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.
Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau kita sebagai warga negara mempercayai pemerintah / negara.
Kepercayaan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting percaya kepada Tuhan. Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhannya.
            Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
·         Meningkatkan ketakwaan kita dengan meningkatkan ibadah.
·         Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
·         Meningkatkan cinta pada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
·         Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
·         Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya

KESIMPULAN

            Kami menyimpulkan dari makalah yang kami buat tentang Manusia dan harapan adalah sebagai berikut :
·         Ketika Manusia Hidup harus mempunyai harapan
·         Harapan yang kita ciptakan harus sesuai dengan kemampuan kita
·         Harapan tidak hanya bermodalkan ucapan tapi di sertakan usaha
·         Usaha membutuhkan suatu kepercayaan dan doa
             Jadi agar kita terus dapat menjalani hidup ini teruslah berharap di sertakan usaha untuk melakukannya dengan kepercayaan diri, terlebih Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar ketika tidak dapat meraih harapan tersebut kita tetap berusaha menciptakan harapan dengan optimis bukan untuk menjadi pesimis.